Menjadi Teman Ibu Hamil & Menyusui di tengah Pandemi

Pandemi Covid 19 masih melanda dunia. Begitupun dengan Negara kita tercinta. Hal ini membuat banyak umat manusia untuk secara sadar, cepat, mau tidak mau, ikut beradaptasi dengan segala perubahan dan aturan. Selain prokes demi pencegahan penyebaran wabah, kita juga dipaksa untuk melakukan banyak hal baru yang dinamis. Namun situasi tak ideal ini, membuat banyak manusia Indonesia mempertaruhkan Kesehatan mentalnya.

Begitu juga dengan kaum ibu yang sedang hamil ataupun yang mempunyai bayi usia baduta (bawah dua tahun). Tak bisa dipungkiri, berbagai perasaan negative pun menyelinap. Kecemasan, ketakutan dan rasa tidak berdaya akibat sulit mendapat wadah untuk bertukar cerita turut memperberat kebosanan menghadapi situasi ini. Ibu yang katanya sebagai pilar, motor dan sumber kebahagiaan keluarga perlu mendapat perhatian. Alih-alih untuk mencari teman yang mendukung tugas serta peran ibu, hak hak ibu seperti periksa kehamilan, atau posyandu untuk ukur berat badan dan vaksinasi sang buah hati saja mungkin membuat  ‘galau’, istilah ibu milenial sekarang. “Saya Parno mba, mau control Kehamilan ke bidan, nanti kalau saya tertular bagaimana?” Ungkap Seorang Ibu Muda. Sudah 3 bulan Ibu tersebut hanya dipantau melalui pesan teks oleh bidan desa.

Sementara itu, menjadi ibu hamil dan menyusui adalah peran mulia yang tidak bisa disubkontrakan kepada orang lain, butuh dukungan demi menaklukan tantangan. Kami konselor Menyusui & PMBA SELASI (Sentra Laktasi Indonesia) setia pada niat dan tujuan kami untuk membersamai mereka. Kegiatan Telekonseling2, sebagai lanjutan dari Telekonseling1 yang dimulai ketika diawal pandemic, adalah jalan kami berbagi dengan ibu. Bersama Save the Children kami berkomitmen untuk menjangkau Ibu-Ibu tersebut agar mereka tidak merasa sendiri meski pandemic masih menghantui.

Sebagai bentuk dari tanggung jawab kami, peningkatan kompetensi tanggal 21-24 September 2021, refreshment dan update telekonseling kepada konselor dan kader posyandu di wilayah Kerjasama kami dilakukan. Mereka Sang Pejuang ASI dari wilayah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten ini sangat antusias menyimak sharing informasi dari para fasilitator dan Narasumber ahli yang sangat menginspirasi.

Setelah refreshment, seorang kader berkata digrup dengan pesan suara “ Kak, saya Baru akan Menghubungi Klien busui. Kali pertama, Deg-degan bro” seloroh ibu kader tersebut dengan logat khas daerahnya. Lalu kami semua member grup pun tertawa, mengirim emoticon dan saling menyemangati. Atmosfer kebersamaan dan niat tulus terasa meski hanya lewat chat grup. Ada yang hangat di hati ini, menjalankan sebuah ibadah mulia seperti nasihat guru kami dr.Utami Rusli, S.pA, IBCLC, FABM. “Anak-anak ku para konselor dan kader semuanya, Menyusui adalah Ibadah berpahala. Membantu Ibu Menyusui adalah ibadah juga” Ungkap beliau. Ketika tantangan mulai melanda, jangan lupa bersyukur di depan cermin. Kami, mereka dan kita semua adalah yang dipilih Tuhan untuk mewakafkan hati ini demi menjadi teman ibu hamil dan menyusui di tengah pandemic.

 

Sebelumnya

Selanjutnya

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *